Kesehatan mental
Kesehatan Mental
Prof. Dr. Zakiah Daradjat
Tidak
seorangpun yang tidak ingin menikmati ketenangan hidup, dan semua orang
akan berusaha mencarinya, meskipun tidak semuanya dapat mencapai yang
diinginkannya itu. Bermacam sebab dan rintangan yang mungkin terjadi
sehingga banyak orang yang mengalami kegelisahan, kecemasan dan ketidak
puasan.
Keadaan
yang tidak menyenangkan itu tidak terbatas kepada golongan tertentu
saja, tetapi tergantung pada cara orang menghadapi sesuatu persoalan.
Misalnya ada orang miskin yang gelisah karena banyak keinginannya yang
tidak tercapai, bahkan orang kaya yang
juga gelisah, cemas dan merasa tidak tentram dalam hidupnya yang
diakibatkan faktor lain seperti kebosanan atau ingin menambah hartanya
lebih banyak lagi.
Setiap
orang, baik yang berpangkat tinggi atau tidak berpangkat bahkan seorang
pesuruh, menemui kesukaran dalam berbagai bentuk. Hanya
satu hal yang sama-sama dirasakan yaitu ketidaktenangan jiwa.
Sesungguhnya ketenangan hidup, ketentraman jiwa atau kebahagiaan batin,
tidak tergantung kepada faktor-faktor luar seperti keadaan sosial,
ekonomi, politik, adat kebiasaan dsb. Akan tetapi lebih tergantung dari
cara dan sikap menghadapi faktor-faktor tersebut.
Jadi
yang menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup adalah kesehatan
mental. Kesehatan mental itulah yang menentukan tanggapan seseorang
terhadap suatu persoalan, dan kemampuannya menyesuaikan diri. Kesehatan
mental pulalah yang yang menentukan apakah orang akan menpunyai kegairahan untuk hidup, atau akan pasif atau tidak bersemangat.
Orang yang sehat mentalnya tidak akan lekas merasa putus asa, pesimis atau apatis, karena ia dapat mengahadapi semua rintangan atau
kegagalan hidupnya dengan tenang. Apabila kegagalan itu dihadapi dengan
tenang, akan dapatlah dianalisa, dicari sebab-sebab yang
dimenimbulkannya, atau ditemukan faktor-faktor yang tidak pada
tempatnya. Dengan demikian akan dapat dijadikan pelajaran yaitu
menghindari semua hal-hal yang membawa kegagalan pada waktu yang lain.
Untuk
mengetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya, tidaklah
mudah. Biasanya yang dijadikan bahan penyelidikan atau tanda-tanda dari
kesehatan mental adalah tindakan, tingkah laku atau perasaan. Karenanya
seseorang yang terganggu kesehatan mentalnya bila terjadi kegoncangan
emosi, kelainan tingkah laku atau tindakannya.
Dari
hasil penelitian yang dilakukan terhadap pasien-pasien yang terganggu
kesehatan mentalnya, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental yang
terganggu dapat mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang. Pengaruh itu
dibagi dalam empat kelompok yaitu ; perasaan, pikiran/kecerdasan,
kelakuan dan kesehatan badan. Hal ini semua tergolong kepada gangguan
jiwa, sedangkan sakit jiwa adalah jauh lebih berat.
Perasaan
Diantara
gangguan perasaan yang disebabkan oleh kesehatan mental ialah rasa
cemas, iri hati, sedih, merasa rendah diri, pemarah, ragu dsb. Untuk
jelasnya marilah kita tinjau tiap-tiap persoalan dengan contohnya.
Rasa Cemas
Perasaan
tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui ada yang ditakutkan dan
tidak dapat menghilangkan perasan gelisah dan mencemaskan itu. Terlalu banyak hal-hal yang banyak menyebabkan gelisah yang tidak pada tempatnya.
Iri Hati
Seringkali
orang mrrasa iri hati atas kebahagiaan orang lain. Perasan ini bukan
karena kebusukan hatinya seprti biasa di sangka orang, akan tetapi
karena ia sendiri tidak merasakan bahagia dalam hidupnya.
Rasa Sedih
Rasa
sedih yang tidak beralasan, atau terlalu banyak hal-hal yang
menyedihkannya sehingga air mukannya selalu membanyangkan kesedihan,
kendatipun ia seorang yang mampu, berpangkat, dihargai orang dan
sebagainya.
Sesungguhnya
perasaan sedih ini banyak sekali terjadi. Banyak kita melihat orang
yang tidak pernah gembira dalam hidupnya. Sebabnya bermacam-macam, ada
ibu yang merasa kesepian karena anak-anaknya sudah, tidak memerlukannya
lagi, sedang bapak tidak lagi seperti dulu. Sebaliknya ada bapak yang
merasa sedih karena istrinya yang dulu selalu memperhatikan makanan dan
minumannya, sekarang telah sibuk mengurus rumah tangga dan anaknya.
Kesedihan-kesedihan seperti itu, tidak disebabkan oleh sesuatu hal atau
persoalan secara langsung, akan tetapi oleh kesehatan mental yang
terganggu.
Rasa rendah Diri
Rasa
rendah diri dan tidak percaya diri banyak sekali terjadi pada remaja.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya problem yang mereka hadapi dan tidak
mendapat penyelesaian dan pengertian dari orang tua. Disamping itu
mungkin pula akibat pengaruh pendidikan dan perlakuan yang diterimanya
waktu masih kecil.
Rasa
rendah diri ini menyebabkan orang lekas tersinggung. Karena itu ia
mungkin akan menjauhi pergaulan dengan orang banyak, menyendiri, tidak
berani mengemukakan pendapat (karena takut salah), tidak berani
bertindak atau mengambil suatu inisiatif (takut tidak diterima orang).
Lama kelamaan akan hilang kepercayaan pada dirinya, dan selanjutnya ia
juga kurnag percaya kepada orang. Ia akan lekas marah atau sedih hati, menjadi apatis dan pesimis.
Bahkan
rasa rendah diri itu mungkin akan menyebabkan ia suka mengeritik orang
lain, dan tingkah lakunya mungkin akan terlihat sombong. Dalam pergaulan
ia menjadi kaku, kurang disenangi oleh kawan-kawannya, karena mudah
tersinggung dan tidak banyak ikut aktif dalam pergaulan atau pekerjaan.
Pemarah
Sesungguhnya
orang dalam suasana tertentu kadang-kadang perlu marah, akan tetapi
kalau ia sering-sering marah yang tidak pada tempatnya atau tidak
seimbang dengan sebab yang menimbulkan marah itu, maka yang demikian ada
hubungannya dengan kesehatan mental. Marah sebenarnya adalah ungkapan
dari perasan hati yang tidak enak, biasanya akibat kekecewaan,
ketidakpuasan, tidak tercapai yang diinginkannya. Apabila orang yang
sedang merasa tidak enak, tidak puas terhadap dirinya, maka sedikit saja
suasana luar mengganggu ia akan menjadi marah. Mungkin anak, istri atau
siapapun akan menjadi sasaran kemarahannya yang telah lama ditumpuknya
itu. (Bersambung….)